INFID Terlibat Pelatihan Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan

Oleh Sanita Rini

Surabaya (8-12 Mei 2023) – INFID terlibat sebagai peserta aktif dalam pelatihan Pelatihan “Mendukung Keluarga dalam Menanggulangi Ekstremisme Kekerasan: Memberdayakan Pemangku Kepentingan dan Aktor di Daerah Jawa Timur” di Surabaya, Jawa Timur. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dan Hedayah dengan dukungan Pemerintah Australia. Kegiatan ini merupakan pelatihan tingkat lanjut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat sipil (OMS) terkait proses rehabilitasi dan reintegrasi individu yang terdampak kekerasan.

INFID menjadi satu dari tiga OMS dalam pelatihan ini yang diikuti oleh Program Officer for Preventing Violent Extremism Sanita Rini. Hal ini tak lepas dari rekam jejak INFID yang dianggap memiliki peran penting dalam upaya penguatan multipihak untuk rehabilitasi sosial dan reintegrasi sosial bagi deportan dan returni perempuan dan anak di Jawa Timur dan nasional. Salah satunya kegiatan INFID bersama PW Fatayat NU Jawa Timur yang berperan dalam menginisiasi forum multistakeholder di Jawa Timur. Bahkan, forum ini telah berhasil mengadvokasi kebijakan mengenai P/CVE, salah satunya Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur mengenai kelompok kerja Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (Pokja PE).

Beberapa diskusi dari trainer juga menggunakan landasan dari riset INFID mengenai pemetaan pendampingan deportan dan returni tahun 2017-2018. Beberapa produk pengetahuan INFID lainnya, seperti pedoman teknis, modul intervensi, Risk Assessment Test (RAT) untuk kebutuhan deportan dan returni juga menjadi materi dalam pelatihan.

Selain INFID, terdapat 33 peserta lain yang terdiri dari lembaga tingkat nasional; BNPT, Sentra Handayani Jakarta, Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Pemda Jawa Timur, sejumlah dinas terkait dari beberapa kota; Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Malang. PW Fatayat NU Jawa Timur dan Yayasan Lingkar Perdamaian juga menjadi partisipan dari unsur OMS.

Pelatihan ini juga merupakan salah satu implementasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2019-2024 yang mendorong adanya pelibatan masyarakat dan keluarga dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi dan peningkatan kapasitas bagi para praktisi, pekerja sosial, OMS, dan pemda dalam mendukung proses deradikalisasi, rehabilitasi, dan reintegrasi yang efektif.

Pelatihan ini memberi pemahaman bersama bahwa dalam kerja-kerja P/CVE, terkhusus rehabilitasi dan reintegrasi individu yang terdampak ekstremisme kekerasan, kerja-kerja multipihak bukan menjadi pilihan. Kolaborasi merupakan keharusan, termasuk peran yang bermakna dari OMS.