HAM dan Lingkungan: Peluang Bisnis Fashion yang Ramah Lingkungan
Oleh: Naztia Haryanti
Peringatan Hari Bumi setiap tanggal 22 April merupakan perayaan bumi dan lingkungan kita. Momen ini adalah peristiwa sejarah yang terjadi setiap tahun. Pada perayaannya, kita akan mengenang betapa eratnya hubungan manusia dengan bumi, serta tanggung jawab untuk melindunginya.
Hari Bumi pertama kali dirayakan pada tanggal 22 April 1970. Acara tersebut diselenggarakan oleh Gaylord Nelson, seorang Senator Amerika Serikat dari Wisconsin. Gaylord Nelson menyadari bahwa manusia perlu lebih sadar lingkungan dan aktif dalam melestarikan planet kita (Meilani, 2023).
Tahun 2023 ini, Hari Bumi bertemakan “Invest in Our Planet”. Tema ini merupakan kelanjutan dari kampanye tahun lalu yang sukses. Berinvestasi di planet kita berarti ikut menjaga serta memeliharanya, salah satunya melalui jalur bisnis yang ramah lingkungan.
Perlu disadari perusahan merupakan aktor yang unik dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Di satu sisi, perusahaan dapat mendukung kemajuan ekonomi dengan kemampuannya dalam mengelola sumber daya alam (SDA). Namun disisi lain, aktivitas bisnis juga dapat menyumbang dampak merugikan bagi lingkungan dan hak asasi manusia (Dyah, 2021).
Lingkungan yang aman, bersih, sehat, dan berkelanjutan merupakan bagian integral dari penikmatan penuh berbagai hak asasi manusia, termasuk hak untuk hidup, kesehatan, makanan, air dan sanitasi (Amnesty International, 2022).
Selain negara, perusahaan juga memiliki peranan penting dalam menjaga lingkungan. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati HAM dan tidak melakukan praktik yang membahayakan. Ketentuan ini telah diatur dalam The Guiding Principles on Business and Human Rights, yaitu sebuah instrumen yang disahkan oleh Dewan HAM PBB pada 16 Juni 2011 sebagai salah satu pedoman bagi perusahaan untuk selalu mengedepankan prinsip HAM dalam setiap aktivitasnya.
Tanggung jawab perusahaan untuk menghormati HAM termasuk menghindari atau berkontribusi terhadap pelanggaran HAM melalui kegiatan mereka, termasuk emisi gas rumah kaca dan limbah racun, kontaminasi udara, air, dan tanah, dan penggundulan hutan, semua bentuk kegiatan yang berdampak buruk pada kehidupan dan kesehatan manusia, ekosistem dan keanekaragaman hayati (Amnesty International, 2022).
Menurut standar HAM Internasional, hak untuk hidup dilindungi dalam Pasal 6 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR), yang juga sudah diratifikasi oleh Indonesia.
Di Indonesia sendiri, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) mengatur tentang pengelolaan lingkungan secara sistematis, mulai dari perencanaan, instrumen pengendalian, hingga sanksi hukum. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian juga sejalan dengan UU PPLH karena mengatur tentang industri hijau.
Salah satu industri yang paling berpolusi adalah fashion. Pakaian diproduksi dengan pewarna yang sangat beracun dan logam berat yang dibuang ke aliran air bersih sehingga menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, merusak ekosistem, dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati (Earthday.org).
Dilansir dari Planet Aid, polusi dari pakaian dimulai jauh sebelum T-shirt lama dibuang ke tempat sampah. Polusi tekstil terjadi di seluruh produksi produk, mulai dari proses pertanian. Misalnya, pertanian konvensional untuk serat seperti kapas bergantung pada penggunaan pestisida yang berat, sedangkan pembuatan kain sintetis bergantung pada penggunaan sumber energi tak terbarukan, seperti minyak mentah. Tekstil yang dibuang begitu saja dan berakhir di tempat pembuangan sampah akan menyebabkan emisi gas rumah kaca dan racun yang terlepas ke tanah dan air di sekitarnya.
Bentuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan yang tetap menghormati HAM adalah melakukan kegiatan bisnis yang ramah lingkungan. Toko baju bekas atau yang sering dikenal dengan thrift shop adalah salah satu bisnis ramah lingkungan. Sebab, bisnis ini memperpanjang siklus hidup atau penggunaan suatu pakaian.
Untuk memulai bisnis ini pun tidak membutuhkan modal yang besar. Biasanya baju-baju bekas tersebut dijual dalam jumlah yang banyak dan acak dalam satu karung. Harga satuan baju ditentukan dari dari modal awal yang dikeluarkan dengan pakaian yang diperoleh. Namun, perlu digaris bawahi bahwa tidak ada jaminan pakaian yang dibeli berkualitas baik semua. Bisa jadi terdapat cacat di beberapa bagian, namun tetap layak pakai.
Adanya bisnis barang bekas merupakan salah satu solusi terbaik yang dapat dipilih untuk berkontribusi dalam mengurangi berbagai dampak negatif dari industri garmen (industri yang bergerak untuk membuat kain menjadi pakaian jadi) dan tekstil (Retna, 2022).
Meskipun bersifat bekas, produk fashion thrift shop tetap ramai dicari. Hal ini karena barang thrift biasanya berasal dari luar negeri dengan merek-merek ternama. Lebih lanjut, konsumen juga dapat lebih selektif dalam memilih bahan pakaian yang alami, seperti katun organik, linen, atau rami (Earthday.org).
Di lain sisi, industri fashion lokal juga tidak kalah menarik. Geliat fashion dalam negeri saat ini juga kian berkembang. Menurut data Kementerian Perindustrian, ekspor tekstil dan produk tekstil naik 19% menjadi USD 10,52 miliar dari Januari hingga Oktober 2021 (Kawan Era Baru, 2023). Mengantisipasi hal ini, perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh industri fashion lokal untuk dapat bersaing di pasar global.
Salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadaptasi tren teknologi. Adopsi teknologi baru dan modern menciptakan industri yang menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan industri tekstil di Indonesia (Kawan Era Baru, 2023).
Teknologi digital berperan sebagai sarana perubahan yang dapat membantu industri fashion berporos ke arah cara beroperasi yang sadar lingkungan. Seperti desain ramah lingkungan serta 3D printing memungkinkan terciptanya pakaian yang selaras dengan alam, mengurangi limbah dan tekanan pada sumber daya hutan, tanah dan air (Anna Giulia, 2021).
Kemajuan teknologi juga dapat mengubah sisa limbah makanan menjadi kain dan kulit yang berkelanjutan, sehingga pencemaran lingkungan tidak semakin bertambah. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kain yang berkelanjutan, perdagangan yang adil, dan kondisi tenaga kerja juga sangat penting. Hal itu agar semakin banyak konsumen yang mengetahui di mana dan bagaimana pakaian mereka dibuat (Rohit Kaul, 2021).
Sumber:
Meilani Teniwut, 8 April 2023. Yuk, Mengenal Sejarah dan Makna dan Hari Bumi, https://mediaindonesia.com/humaniora/572523/yuk-mengenal-sejarah-dan-makna-dan-hari-bumi
Dyah Ayunda, 29 Juli 2021. HAM dan Lingkungan: Peran Sektor Bisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Kerangka Kerja Bisnis dan HAM, https://infid.org//news/read/ham-dan-lingkungan-peran-sektor-bisnis-dalam-pembangunan-ekonomi-dan-kerangka-kerja-bisnis-dan-ham
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, https://jdih.esdm.go.id/storage/document/UU%2032%20Tahun%202009%20(PPLH).pdf
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, http://agro.kemenperin.go.id/files/performance-document/UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
Amnesty International, 28 Maret 2022. HAM dan Lingkungan, https://www.amnesty.id/ham-dan-lingkungan/
Earthday.org, 10 Februari 2022. https://www.earthday.org/campaign/sustainable-fashion/
Planet Aid, 27 Februari 2018. Lessening the Harmful Environmental Effects of the Clothing Industry, https://www.planetaid.org/blog/lessening-the-harmful-effects-of-the-clothing-industry#:~:text=This%20amount%20of%20waste%20has,the%20surrounding%20soil%20and%20water.
Retna Kumalasari, 7 Juni 2022. Mengenal Thrift Shop dan Peluang Bisnisnya, https://majoo.id/solusi/detail/thrift-shop
Kawan Era Baru, 8 Januari 2023. Pertumbuhan Industri Tekstil di Indonesia Setelah COVID-19, https://kawanerabaru.com/pertumbuhan-industri-tekstil-di-indonesia-setelah-covid-19/
Anna Giulia Medri, 1 Oktober 2021. Digital technologies for timeless sustainable fashion, https://www.undp.org/blog/digital-technologies-timeless-sustainable-fashion
Rohit Kaul, 4 April 2021. How technology can help make fashionsustainable?, https://community.nasscom.in/communities/tech-good/how-technology-can-help-make-fashion-sustainable